Satu lagi fenomena unik yang ditemukan para relawan balatentara kabinet pongkaruta sulawesi tenggara yang sibuk berpatroli di dunia maya mengamati jalannya proses demokrasi menjelang pemilu serentak pada tanggal 17 april mendatang. Ya, hasil pantauan relawan demokrasi kabinet pongkaruta sultra menemukan sesuatu yang mengejutkan, bahwa jargon yang di usung oleh salah satu peserta pileg 2019 khususnya wilayah dapil 1 Muna Barat yakni kecamatan kusambi, Napano Kusambi, dan Sawerigadi yaitu Karsim, S. Sos., M. Si. Dianggap sangat nyentrik dan cukup menarik dalam merebut simpatik publik.
Karsim, salah satu pengurus AMPG yang selalu tampil apa adanya disaat para lawan-lawan politiknya sibuk mengumbar di depan publik justru sangat mempengaruhi para massa politik ngambang yang belum menentukan sikap pilihan politiknya pada pileg 2019 mendatang khususnya dapil 1 muna barat. Ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil survei para relawan demokrasi kabinet pongkaruta sultra sekitar 1 bulan terakhir, dimana figur Karsim dengan kemasan tampilan yang benar-benar apa adanya cukup menguat khususnya di tataran para pemuda, mahasiswa, dan rakyat biasa. 7 dari 10 sampel warga yang ditanya apakah memilih figur yang suka mengumbar ataukah yang apa adanya, ternyata warga menjawab lebih cenderung memilih figur yang apa adanya. Masyarakat yang berdomisili di wilayah 1 Muna Barat menilai bahwa figur Karsim, S. Sos., M. Si yang tampil apa adanya adalah harapan baru bagi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang mengakar di tengah-tengah kesenjangan perekonomian yang kian melebar.
Oleh karena itu, para relawan demokrasi kabinet pongkaruta sultra sangat penting untuk memberi tahukan keadaan dan fenomena ini, bahwa figur karsim yang selalu tampil apa adanya disaat orang lain sibuk mengumbar justru menimbulkan efek elektabilitasnya yang makin menguat bahkan diprediksi bisa menjadi perwakilan Partai Golkar khusus wilayah dapil 1 Muna Barat.
Penulis : relawan demokrasi kabinet pongkaruta sultra.
Home »
berita terkini
» Karsim : "Yang lain mengumbar, saya apa adanya" jargon yang dianggap menyentuh hati rakyat