Beberapa nama beken mulai mencuat dan mencuri perhatian publik, baik itu dari kalangan birokrasi, pengusaha, dan masyarakat biasa. Mereka diantaranya adalah Rusman Emba selaku petahana, Syarifuddin Uddu yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Bina Keuangan Kemendagri, Rajiun Tumada Sebagai Bupati Mubar saat ini, dan dr. Baharuddin mantan bupati Muna periode 2010-2015. Tidak hanya nama beken tersebut yang santer terdengar maju calon bupati di Muna, namun "La Paepa dan La Mboy kini mulai mewarnai bursa kandidat calon bupati Muna tahun 2020 kedepan.
Hal ini menjadi perbincangan ketika Rajiun Tumada melalui pernyataannya di salah satu media online, http://liputanpersada.com/index.php/component/k2/item/2805-rajiun-jangankan-saya-la-paepa-dan-lamboy-pun-bisa-jadi-calon-bupati Dengan tegas menyatakan bahwa La Paepa Almarhum dan La Mboy pun bisa jadi calon bupati di Muna. Entah apa maksud dari pernyataan orang nomor satu di Mubar tersebut, sehingga banyak pihak merasa marah dan jengkel bahkan menyayangkan statemen tersebut yang mayoritas kalangan menganggap sangat menghina masyarakat kabupaten Muna.
Tak tinggal diam dengan itu , DON 2 sulawesi tenggara Ketua Barisan Mafioso Pengkanalisasi Rajiun Tumada (BASOKA RT) di Muna merasa geram dengan pernyataan Rajiun. Ia menilai anggapan orang nomor satu di Mubar tersebut sangat keblinger dan bukan bahasa seorang pemimpin daerah. " Rajiun mengeluarkan bahasa kalau di Muna disebut bahasanya orang pongkaruta, kalau di Bone namanya Maccule -cule, dan itu bukan bahasanya seorang pemimpin " tegas DON 2 sultra.
Wakil ketua KNPI sultra bidang ideologi dan politik tersebut merasa heran apa motivasi Rajiun menyebut nama "La Paepa dan La Mboy dinilai layak calon bupati di Muna. " Ini penghinaan terhadap warga Muna yang menjunjung tinggi adat dan budaya sebagai warisan kekayaan para leluhur, dan Rajiun jangan menghina La Paepa dan La Mboy " tambahnya. "Sudah saatnya Rajiun kita somasi dan minta penjelasan apa maksud pernyataannya yang tidak menghargai orang tua " tegasnya lagi.
DON 2 sulawesi Tenggara, memperingatkan Rajiun Tumada untuk berpolitik di Muna dengan elok, indah, bertata-bahasa yang beradab, santun, serta tidak terlalu menciptakan situasi yang blunder bagi ketua BSB tersebut. Dijelaskannya lagi oleh Presidium Persatuan Kampus Hebat (PKH) sultra tersebut jika Rajiun ingin cari popularitas di Muna, tidak mesti dengan cara yang konyol.
" Kalau Rajiun selalu membawa gaya arogansi dan manuver politiknya makin merajalela dan over dosis seperti yang dilakukannya di Muna Barat, maka Satu peluru BASOKA RT kami cukup membuatnya luluh lantah seketika tanpa jejak " tutup Ketua Brigade Mafioso Pengkanalisasi Rajiun Tumada di Muna tersebut.
Sumber : Brigade Mafioso Pengkanalisasi Rajiun Tumada di Muna
Press Release DON 2 sulawesi Tenggara