Budaya merupakan hasil budi dan daya umat manusia terdahulu sehingga lahirlah sebuah kebiasaan-kebiasaan yang ada di suatu daerah yang mencirikan karakter, perilaku, dan watak masyarakat yang bertempat atau berdomisili di daerah tersebut. Ini merupakan fitrah luhur buah karya manusia tempo dulu atau nenek moyang kita yang menjadikan bangsa dan negara yang majemuk ini lahir dan ada "Kata Muhammad Karunia Djafar, ST yang populer dengan kata "santun dan berbudaya tersebut". MKD yang beberapa hari yang lalu melakukan agenda kunjungan silaturahmi di kediaman ketua LAM, Yth Bapak Abdul Madjid Ege, mengatakan bahwa diantara banyaknya daerah di sulawesi tenggara yang terbagi menjadi 17 kabupaten kota, ia menilai bahwa pulau kabaena atau dulunya di sebut kobaena (penghasil beras), adalah satu dari beberapa daerah yang kaya dengan budaya, serta masyarakatnya yang santun dalam menjamu tamu yang hadir di pulau nan eksotis tersebut layaknya raja diatas raja. Pelayanan yang baik, tutur bahasa yang santun masyarakat miano tokotu'a entah itu dari kalangan orang tua dan anak muda,membuat MKD yang bergelar mafioso La cossa nostra capo di tuti capi sultra tersebut makin mencintai masyarakat miano tokotu'a dan ingin menjadi bagian dari keluarga miano tokotu'a.
Sebagai salah satu contoh misalnya, sewaktu sebelum berangkat ke negeri diatas awan yaitu desa tangkeno, MKD sangat terharu dengan pelayanan yang baik dari masyarakat desa rahantari yang di komandoi oleh tokoh muda rahantari yang bernama wijo. MKD berkomitmen dalam nurani yang ikhlas bahwa ia akan bersaudara dunia akhirat bersama dengan seluruh masyarakat miano tokotu"a lintas golongan dan lintas elemen. MKD juga menambahkan bahwa lantaran kagum dan rasa simpatiknya yang begitu besar kepada budaya kabaena yang perlahan -lahan mulai tergilas oleh sejarah, ia akan dengan segala daya dan upaya nya akan konsisten menegakkan dan meneruskan apa yang menjadi wasiat leluhur miano tokotu'a mperiouno yang hari ini diperjuangkan dan ditegakkan oleh kepala desa tangkeno yang dipilih secara aklamasi dan sekaligus ketua LEMBAGA ADAT KOBAENA (LAM), Yang terhormat dan mulia bapak ABDUL MADJID EGE"
