M.Garuda, berdoa agar suasana pilgub kondusif |
Muhammad Garuda menjelaskan bahwa kisruh antara DPD PAN Muna Barat dan DPW PAN Provinsi Sultra yang dipertontonkan didepan publik merupakan cerminan bahwa persoalan politik justru menghilangkan nilai-nilai persaudaraan dan persahabatan dalam bingkai ideologi pancasila ketika berdemokrasi sebagaimana amanah pancasila pada sila ke 4. "Perseturuan antara bapak Rajiun Tumada dan ADP walikota kendari tidak semestinya menghilangkan persaudaraan antara mereka sebagai patron dan pemimpin di daerah masing-masing, apalagi sampai terlibat gontok-gontokkan sesama kader PAN, untuk itu kita sebagai masyarakat sultra yang tidak bisa masuk keranah pertikaian politik antar pemimpin, hanya bisa menggelar doa bersama untuk kebaikan seluruh masyarakat sulawesi tenggara" ungkapnya dengan sedih. Garuda, pemuda asal desa wabintingi kecamatan lohia yang hari ini berdomisili di depan kampus UHO, lorong anaway mengharapkan pertikaian antara bapak rajiun tumada dan ADP tidak berimbas pada situasi yang mencekam dan membuat warga sultra jadi tidak nyaman dan aman, jadi ia tidak pernah lelah berkonsolidasi dan mengajak seluruh warga yang berdomisili didepan kampus UHO untuk senantiasa menggelar doa bersama dan dzikir berjamaah agar situasi menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat bisa menghadirkan situasi yang nyaman bagi seluruh masyarakat sulawesi tenggara.
penulis : kepala staf kominfo kabinet pongkaruta sultra