Lafran Pane, Tokoh Pendiri HMI Resmi Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

Prof. Drs. H. Lafran Pane, Pendiri Organisasi HMI

Kabar gembira dan membahagiakan buat seluruh kader organisasi HMI seluruh Indonesia. betapa tidak hari ini, tepatnya 9 November 2017 merupakan hari yang dinanti-nantikan dan merupakan momen yang paling bersejarah bagi seluruh kader HMI Se Nusantara. salah satu tokoh pendiri HMI, bapak Prof. Drs.H. Lafran Pane telah dianugrahi gelar kepahlawanan oleh Presiden RI Joko Widodo di istana negara karena dianggap sebagai tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara.


Proses penganugerahan gelar pahlawan tersebut diwakili oleh pihak yang menjadi ahli waris keluarga. prosesi yang disaksikan langsung oleh para pejabat negara tersebut berlangsung secara khidmat. mengenai acara tersebut, ternyata juga disambut meriah dan sukacita oleh segenap anggota organisasi pemuda kabinet pongkaruta sultra, karena didalam struktur anggota kabinet pongkaruta sultra, ternyata banyak yang merupakan alumni atau kader HMI. salah satu anggota kabinet pongkaruta sultra, yang juga merupakan kader HMI Komisariat Teknik UHO, La Ode Muhammad Akbar  mengungkapkan bahwa hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan buat saya, karena tokoh pendiri organisasi tempat saya berkader telah menyandang gelar pahlawan" tandasnya. ia juga mengungkapkan bahwa di kabinet ini punya banyak background organisasi, ada yang berkader di HMI, PMII, GMNI, namun tidak mengurangi rasa saling hormat-menghormati kita dan saling toleransi kita sesama anggota kabinet, dan teman-teman yang lain..  harapan saya adalah mari kita senantiasa saling mendukung, dan saling membantu dalam kebaikan" tandas L.M Akbar.

Perlu di ketahui oleh teman-teman bahwa Prof. Drs. H. Lafran Pane merupakan sosok pendiri organisasi HMI yang sangat di hormati dan dihargai oleh para kader alumni HMI, beliau lahir di padang sidempuan, 5 februari 1922. beliau adalah anak ke enam dari keluarga Sutan Pangurabaan Pane, dari istrinya yang pertama. dan beliau merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara tersebut. Pendidikan sekolah beliau dimulai dari pesantren Muhamadiyyah Sipirok, dan sejarah mencatat bahwa beliau juga merupakan salah satu mahasiswa yang pertama kali lulus mencapai gelar sarjana pada UGM, yaitu pada tanggal 26 januari 1953. sehingga dengan sendirinya Beliau menjadi sarjana ilmu politik pertama di indonesia.

                                                                                              Penulis  : Wartawan Kabinet