MKD/Prabu Kane |
Hal ini cukup menarik perhatian Muhammad Karunia Djafar, alias MKD, ketua dewan penyantun kabinet pongkaruta sultra. MKD, yang juga merupakan wakil ketua KNPI PROVINSI SULTRA bidang politik dan ideologi tersebut menuturkan bahwa tidak semestinya Bapak Ir.Ridwan Bae berkata seperti itu didepan publik, apalagi pernyataan beliau itu memiliki konten yang isinya sangat mendiskreditkan bupati Muna, bapak rusman emba. Pak Ridwan, selaku tokoh nasional yang juga tokoh masyarakat muna yang memegang peranan penting di tubuh partai beringin, seyogyanya berpolitik itu mesti santun dan berbudaya, "Beliau kan yang mengajarkan kita semua cara berpolitik seperti itu" tandas MKD dengan santai. Masa sesepuh kita mesti mengeluarkan statement bahwa pak rusman emba, bupati muna belum saatnya tampil gubernur?? Dimana logika berpikir semacam ini? Ketika seorang staff ahli BPK RI saja bisa tampil calon gubernur, mengapa seorang bupati yang juga mantan ketua DPRD PROVINSI SULTRA, dan juga anggota DPD RI, dinilai belum layak? Ini kan menciderai etika berpolitik dalam tatanan demokrasi kita"tegas MKD.
Kemudian mengenai pernyataan pak La empa kemarin terkait dia bangga menjadi tukang bikin kopinya pak bupati yang sedikit menuai pro kontra ditengah masyarakat muna, pesan buat yang kontra : Mengapa kalian mengecam orang tua,seorang penyandang cacat yang membanggakan dirinya sebagai tukang bikin kopi dan tukang menyapu dikediaman pribadi bupati muna dalam kehidupan sehari harinya?? Dimana nurani kalian wahai sekelompok manusia yang angkuh?? Apakah layak orang tua berkata seperti itu?? Tolong buka hati nurani kalian ... dan fungsikan logika berpikir kalian, Kalau orang yang punya nurani, pasti mereka akan memuji langkah pak la empa alias krisstall karena rasa kepemilikannya dan penghargaannya yang tinggi kepada bupati muna bapak Rusman Emba. Kemudian kalimat mengenai kopi yang dibuat pak la empa dihabiskan oleh pak bupati, sebegitu teganya kalian memplesetkan bahwa"berarti dikasi habis dengan ampas-ampasnya itu kopi", ini logika berpikir macam apa ini?" Tandasnya lagi dengan santai.
Terakhir MKD berpesan mengeluarkan kata bijaknya buat masyarakat muna yang angkuh bahwa "Jangan pernah tanyakan apa yang bupati muna berikan kepada kamu, tapi tanyakan pada dirimu apa yang sudah kamu berikan buat bupati muna" karena bupati muna itu adalah MATAHARI, simbol masyarakat muna. biar mereka yang suka menghujat itu tidak lagi tersesat di jalan yang benar.
Penulis : wartawan kabinet.