MKD LA COSSA NOSTRA PANATAGAMA |
Wakil KNPI Sultra bidang ideology dan politik MKD La Cossa
Nostra Panatagama mengatakan, politik identitas berdampak munculnya politisi
tak kompeten. Dikarenakan dalam persaingan, tak mampu berikan program nyata.
"Kan caleg itu dilihat dari bagaimana dia bisa
perjuangkan aspirasi masyarakat. Karena caleg yang terpilih itu nantinya bakal
memperjuangkan suara semua golongan. Bukan hanya satu golongan saja,"
tutur mantan ketua HMTI UHO periode 2010-2011 tersebut.
Namun dia menilai, potensi penggunaan politik identitas di
Sultra masih kecil. Karena pemilih di Sultra lebih cenderung bersifat
pragmatis. "Untuk pengaruh politik identitas di Sultra saya rasa kecil
pengaruhnya," bebernya.
Toleransi yang tinggi
menjadi penangkal politik identitas.
untuk Sultra masih sulit diracuni politik identitas. Dimana sifat warga
yang mempunyai tolerasi tinggi. Sehingga untuk politik identitas sangat tidak berpengaruh
di Sultra dalam pileg 17 April nanti.
pemilih di Sultra lebih cenderung pragmatis. Dimana sebagian besar masih
gampang terpengaruhi money politic. "Ini justru yang ditakutkan Karena
praktek money politic yang malah ampuh digunakan calon yang kurang populer.
Hasil negatif dari
praktek politik identitas menghasilkan anggota DPRD yang buruk. Karena menang
melalui cara tidak baik. "Dampak politik identitas dan money politik
nyaris sama. Dimana calon dihasilkan memiliki kualitas yang tak mumpuni.
Sehingga suara rakyat nantinya hanya terkesan sia-sia.
Tiap calon ada baiknya melakulan sosialisasi dengan turun
langsung. Bukan menggunakan politik identitas. Tinggal bagaimana cara mereka menjaga basis
suara yang ada. Kalau soal itu terkait bagaimana strategi mereka. Sehingga
tidak ada kekhawatiran yang tidak terakomodir. Karena mereka diharuskan turun
menyampaikan visi-misi selama itu tidak bertentangan dengan aturan KPU,