Welcome to "The Hunter Of Truth from www.pembasmihoax.club media informasi pembasmi & Pemberantas "Hoax" nikmati sajian informasi menarik dari sini, Rasional, Obyektif, Dan Bertanggung Jawab
\

Bram Kobarakatino Ketua FMPH Sultra : "RT Ibarat Pedagang Tanpa Jualan "

Bram Kobarakatino,  ketua FMPH sultra.   
 
Opini : RT ibarat Pedagang Tanpa Jualan 
Karya : Bram Kobarakatino ketua FMPH Sultra

Mungkin sejumlah pertanyaan ini penting untuk di renungkan agar publik dapat menelaah jawaban yg tepat.

RT RW Kabupaten MUBAR..??

Ringroad sejak PLT sampai Defenitif masih menelan anggaran...??

Tegas atau arogansi...??

Pengabdian atau Ambisi..??

Fasilitas Kesehatan Umum Rakyat..??

Pembangunan gedung perkantoran..??

Infrastruktur rapuh disegala jenis...??

Bangunan Tugu (Simbolik) Punya Asas Manfaat..??

Bukan dinasti...??

Sepintas kisi - kisi biografi pemerintahan diatas tentu tak akan terkubur hanya dengan Mengunjungi Orang sakit, Buka Puasa, Kondangan serta bagi - bagi baju dan buku sekolah pada anak SD.

Disisi lain, Ambisi Kekuasaan Sangat jelas tergambar Paska Pilcaleg beberapa Hari yg lalu. Sejumlah Pejabat OPD lintas golongan dan kelas "Mungkin" telah dipacu layaknya "Kuda" untuk memperkuat Infrastruktur Politiknya, bekerja tanpa imbalan dan entah tugas negara atau bukan nggak jadi soal lagi.

Soal hasil, tentu sudah pasti memuaskan sebagai bekal memperoleh Tiket menuju pertarungan di "Negeri Seberang".

Lagi - Lagi realitas politik selalu menjawab hakekat dan keyakinan penguasa, demikianlah kontrasnya jiwa pengabdian dan kekuasaan.

Infrastruktur publik ibarat museum yang mempertontonkan bangunan prasejarah (Barisan bangunan setengah jadi dan Rapuh) penuh masalah dan merepotkan rakyat. Kondisi infrastruktur seperti itu tentu sulit bagi masyarakat memetik manfaat penunjangan kegiatan ekonomi. Dengan jalan bak kue lapis dimana aspal dan kotoran sapi hampir tak dapat dibedakan lagi.

Namun disisi yg berbeda, infrastruktur politik amat diprioritaskan dalam kepemimpinanya, hingga dalam sistem PKPU yang teramat rumit untuk satu partai bisa mendominasi perolehan kursi legislatif, partai pujaanya mampu meraih perolehan kursi dengan jumlah tertinggi di tiap dapilnya. 

Pemerintahan  versinya dapat diartikan bahwa "Menyenangkan Junjungan" lebih utama ketimbang mengupayakan senyum sejahtera masyarakat.

Melepas tanggung jawab yg sejatinya harus berlangsung kurang lebih 2 tahun hanya untuk tekad bertarung di negeri tetangga....?

Lalu komitmen pembangunan dan kesejahteraan yg ia janjikan ketika kampanye dihadapan rakyatnya lalu sudakah ia tuntaskan..?

Apakah daerahnya terlampau sejahtera untuk ia tinggalkan..?

Adakah alasan logis menafsirkan itikadnya selain ambisi kekuasaan..?

Jawaban publik tentu lebih bijak daripada timsukses yg hanya merabah ruas keadilan demi menjilat pimpinan.
Sebab suara rakyat sangat benar sebagai wujud suara tuhan.

Salam penulis.
Akhir kata saya untaikan,

"Jika Politik Adalah alat untuk mendistribusikan Keadilan, Maka Kelicikan adalah upaya Mencapai ambisi Kekuasaan Tanpa Adab Keadilan". 

Wassalam.

Sumber  : Bram Kobarakatino Ketua FMPH Sultra 
  



Share:

Live Score