DON 2, Wakil Ketua KNPI Sultra |
Hal ini menjadi makin menarik ketika selentingan kabar yang menyatakan tentang kesiapan Rajiun sebagai Bupati defenitif Muna Barat ingin maju calon bupati di Muna. Sehingga saking hangat nya diskusi tersebut muncul wacana di Muna Barat bahwa "Pengkritik Rajiun Disebut sebagai Srigala Berbulu Domba ".
Menanggapi idiom atau frasa yang bersumber dari alkitab kaum Nasrani tersebut, DON 2 sultra yang juga sebagai wakil ketua KNPI sultra bidang pembangunan ideologi dan politik menganggap bahwa Wacana itu merupakan bentuk ketakutan yang dihembuskan oleh para golongan pemuja Rajiun yang ragu terkait keberanian Bupati Muna Barat tersebut untuk calon Bupati di Muna.
"Wacana Srigala berbulu domba itu adalah frasa atau idiom yang pasti dihembuskan oleh para pemuja Rajiun, dan mereka saya katakan ibarat "Domba berbulu serigala " ungkap DON 2 dengan nada tertawa. Ia menjelaskan bahwa para pemuja Rajiun di Muna Barat tidak perlu takut dengan kritikan yang muncul, Rajiun itu tipikal petarung dan karakter Masyarakat Muna itu keras, juga suka figur yang keras, jadi gak perlu resah dengan menganalogikan pengkritik Rajiun seperti serigala Berbulu domba.
"Apa sih yang mereka takutkan? Program 'Mai Te Wuna " berhasil membuat Rajiun betah dan nyaman berkunjung ke Muna, bahkan Rajiun hari ini kelihatannya lebih peduli kepada masyarakat Muna ketimbang Daerah Muna Barat yang ia pimpin.
"Soal motivasi Rajiun kita gak tahu, tapi keyakinan saya bahwa Rajiun sengaja turun ke Muna untuk mengambil simpati warga Muna demi hasrat politik muna 2020, dan warga Muna itu menjunjung tinggi adat dan budaya yang menghargai tamu yang datang apapun pangkat dan golongannya " ungkap MKD "LCN" sapaan akrabnya.
DON 2 Sultra juga membandingkan jika di Muna Barat ada warga diluar wilayah administrasinya yang punya maksud keperluan, atau hal lain terutama politik maka Image yang muncul pasti dikatakan Impor. "Waktu Pilcaleg Muna Barat kemarin kan figur yang berdomisili diluar Mubar kan disebut caleg impor , Bahkan sampai istilah tolak caleg impor pun berkumandang kemana -mana " tuturnya.
Sedangkan di wilayah administrasi kabupaten Muna, kultur budaya tidak mengenal istilah "Impor " siapapun yang datang berkunjung pasti diperlakukan dengan hormat, santun, dan dihargai. "Itulah kultur masyarakat Muna, cermin dari pemimpinnya yang hormat pada siapapun tanpa mengenal pangkat dan golongan, mau istilah caleg impor, bahkan cabup impor pun dipersilahkan datang kemuna, itulah sejatinya "Mai Te Wuna" jadi jangan lah takut jika Rajiun dikritik dengan mengatakan "Pengkritiknya sebagai serigala berbulu domba ". "Jika takut, maka pemuja Rajiun berarti Laksana Domba berbulu serigala dong " tutupnya.
Penulis : Relawan Demokrasi Pembasmi Hoax.
Editor : Mafioso demokrasi pembasmi hoax.